ekonomi sedang susah tapi semangat tetap membara wkwkwkwk....... trimakasih udah mau mampir di blog amatir.....!!!

Jumat, 18 September 2009

” Pendidikan… bukanlah perusahaan yang orientasinya uang… Pendidikan… bukanlah formalitas yang penuh dengan kekosongan “.Tersebut di atas adalah potongan lirik lagu Marjinal yang berjudul ” Aku Mau Sekolah Gratis “. Jelas kutipan tersebut menggambarkan wajah bulan dunia pendidikan Indonesia.Institusi sekolah tidak lagi menjadi agen pencari bakat, pengembang potensi, dan melahirkan calon - calon pemimpin berakhlak mulia. Kini, ia hanya sebuah korporasi yang memikirkan bagaimana menghasilkan keuntungan besar tanpa peningkatan kualitas internal. Kenyataan di lapangan, ia hanya menjadi tempat menghabiskan waktu anak didik tanpa memberi makna positif.Lebih parah adalah kini ia kosong melompong walaupun ada terlihat aktivitas berjalan di sana. Kalau ia sudah seperti ini, adalah mimpi siang bolong ketika Anda yakin berpikir tentang keberadaan sebuah bangsa bermartabat.Akhir - akhir ini, media massa sedang senang menjual berita perilaku ganjil warga ruang kelas ( semoga konsumen, pirsawan tidak kecanduan berita yang dijual ), seperti kekerasan geng, video mesum, aksi amoral memalukan berkedok senioritas, dan hal lain yang berkaitan. Bahkan pendidik tak sungkan melakukan aksi serupa.Sebuah pertanyaan adalah apakah pantas perilaku - perilaku tersebut mensubstitusi dan kemudian mencitrakan definisi sejati sekolah atau aktivitas pendidikan, lebih khusus di Indonesia ? Jawabannya mudah, tidak pantas, sungguh tidak pantas.Jelas pemerintah telah gagal mendefinisikan sebuah sistem pendidikan yang membangun, merdeka, pelopor, visioner, bukan sekedar rutinitas formalitas, dan berakhlak mulia.Sebuah harapan - harapan positif adalah ruang kelas ramai seperti pasar ( positif ), papan tulis kotor ( positif ), buku robek ( positif ), warga ruang kelas saling bertukar ilmu ( positif ), warga ruang kelas tidak menantikan jam istirahat dan pulang ( positif ), dan warga ruang kelas saling menasehati dalam kebaikan.Ketika harapan - harapan tersebut terwujud, adalah benar ketika Anda berpikir tentang keberadaan sebuah bangsa bermartabat.Untuk kesekian kali, ini pekerjaan rumah kita bersama.
By : Anarch [oi] !

3 komentar:

http://vids.myspace.com/index.cfm?fuseaction=vids.individual&videoid=6559151

Photobucket